Cara Kerja Sistem Pengapian Elektronik (Transistor) pada mobil

Apa itu Sistem pengapian Elektronik (Transistor)?

Sistem pengapian Transistor (Fully Transistorized Ignition) adalah sistem pengapian yang memanfaatkan komponen transistor sebagai saklar pemutus arus primer untuk menghasilkan induksi elektromagnetik.

Sistem pengapian ini menggantikan jenis pengapian , yang masih memanfaatkan komponen mekanikal. Sistem pengapian transistor diperkenalkan sejak tahun 1955 oleh Lucas. Saat itu model pengapian ini digunakan pada mesin BRM dan Coventry Climax F1.

Pengapian elektronik (transistor) dibagi menjadi dua macam yaitu :

1. Sistem pengapian semi transistor
Sistem ini masih menggunakan kontak platina. Namun bukan berfungsi untuk memutus arus primer coil, melainkan untuk memutuskan arus menuju kaki basis pada transistor.

2. Sistem pengapian fully transistor
Sistem kedua ini sudah tidak menggunakan platina atau murni pengapian elektronik. Untuk memutuskan arus pada kaki basis, digunakan alat berupa igniter yang akan mengirimkan sinyak sesuai timing pengapian untuk memutuskan arus pada kaki basis transistor.

Kelebihan sistem pengapian transistor dibandingkan sistem pengapian konvensional, adalah :

1. Tidak perlu melakukan penyetelan

Pada sistem pengapian konvensional, terdapat komponen platina sebagai pemutus arus primer yang bekerja membuka dan menutup kontak saat kaki platina terkena gerakan Cam.

Di area kontak point menjadi daerah yang paling penting untuk menentukan keberhasilan sistem pengapian. Untuk itu penyetelan celah platina harus dilakukan secara rutin.

Namun pada sistem pengapian transistor, tidak memiliki kontak point yang bekerja membuka dan menutup. Melainkan saklar elektronik berupa transistor yang akan memutus dan menghubungkan arus sehingga penyetelan tidak diperlukan pada pengapian ini.

2. Tidak ada gesekan antar logam

Pada pengapian konvensional, kontak platina akan dikontrol oleh cam yang terhubung dengan poros engkol mesin. Cam tersebut akan bergesekan dengan kaki platina. Dalam jangka waktu tertentu, akan menyebabkan keausan pada kedua komponen tersebut. Sehingga sistem pengapian akan terganggu.

Beda halnya dengan pengapian transistor yang bekerja secara elektronik. Dalam pemutusan arus, transistor tidak membutuhkan gesekan antar komponen.

Komponen Sistem Pengapian Transistor

1. Baterai
Baterai berfungsi untuk menyediakan dan menyimpan pasokan arus listrik untuk keperluan elektrikal kendaraan, salah satunya untuk sistem pengapian elektronik ini.
2. Ignition Coil
Ignition Coil berfungsi untuk menaikan tegangan secara spontan mencapai 20 KV. Didalam ignition coil terdapat dua coil utama, coil primer yang berguna untuk membangkitkan medan magnet. Dan coil sekunder yang memiliki lilitan tembaga lebih banyak untuk menerima medan magnet.

ignition coil
Ignition coil bekerja berdasarkan prinsip induksi elektromagnetik dengan meletakan kumparan dengan jumlah lilitan sekunder lebih banyak. Sehingga dapat menimbulkan efek step-up. untuk lebih lengkap simak cara kerja ignition coil

Ignition coil berbeda dengan trafo. Komponen ini bekerja sesaat saja karena akan terjadi induksi elektromagnetik ketika arus primer terputus. Namun tegangan sekunder yang dihasilkan jauh lebih besar dari pada trafo step up.

3. Transistor unit
Transistor unit berfungsi sebagai komponen utama yang bertugas untuk memutuskan dan menyambungkan arus primer. Komponen ini akan menggantikan platina sebagai pemutus arus.

Semoga bermanfaat.

Beri Komentar