Cara Kerja Sistem Pengapian CDI (Capasitor Discharge Ignition)

Apa Itu Sistem Pengapian CDI ?

Sistem pengapian CDI adalah sebuah rangkaian pengapian pada mesin bensin yang memanfaatkan penyimpanan arus bertegangan tinggi untuk melakukan induksi dengan hasil tegangan yang lebih tinggi. CDI sendiri kependekan dari Capasitor Discharge Ignition.

Sistem pengapian ini lebih populer digunakan pada sepeda motor dikarenakan memiliki bentuk yang lebih simple sehingga cocok diletakan pada mesin sepeda motor.

Skema-cara-kerja-pengapian-sepeda-motor
Sesuai namanya, sistem pengapian CDI menggunakan Capasitor sebagai komponen utama. Capasitor berfungsi untuk menyimpan arus yang kemudian dilepaskan ke ignition coil.

Sistem pengapian CDI ada dua macam, yaitu ;
1. Sistem CDI AC
Sistem ini menggunakan tegangan utama yang bersumber dari spool atau altenator mesin. Altenator akan menghasilkan arus bolak-balik atau AC yang kemudian digunakan untuk pengapian CDI. Namun sebelum masuk ke Capasitor, ada komponen dioda yang berfungsi mengubah arus tersebut menjadi searah (DC).

2. Sistem CDI DC
Sistem kedua, langsung menggunakan tegangan yang berasal dari baterai. Sehingga tidak lagi diperlukan komponen dioda pada CDI unit karena arus baterai sudah dalam bentuk DC. Namun ketika baterai mengalami kerusakan, sistem pengapian juga berpotensi eror.

Perbedaan pengapian CDI dengan pengapian lain :

1. Sistem pengapian CDI menggunakan metode pengaliran arus betegangan tinggi untuk menghasilkan output yang lebih besar. Sementara pengapian biasa, meng- gunakan metode pemutusan arus.

2. Sistem ini memiliki tingkat keawetan yang lebih baik, karena tidak ada komponen yang bergesekan sehingga minim untuk melakukan penyetelan.

Komponen Sistem Pengapian CDI beserta Fungsinya

Meski memiliki perbedaan prinsip kerja, sistem pengapian model CDI masih menggunakan beberapa komponen yang sama seperti pengapian biasa, yaitu:
1. Baterai
Baterai menjadi penyedia arus listrik untuk beberapa komponen elektrikal kenndaraan. Mengingat sistem pengapian menggunakan energi listrik, maka keberadaan baterai sangat diperlukan. Khusus untuk pengapian CDI AC, keberadaan baterai bisa dihilangkan. Karena kebutuhan energi listrik sudah dipenuhi langsung dari spul/kumparan.

2. CDI unit
Didalam komponen CDI unit terdapat beberapa komponen yang saling terintegrasi. Komponen Capasitor menjadi komponen utama dalam sistem ini.

jalur-pengapian-cdi
Capasitor adalah komponen elektronika yang mampu menyimpan arus dalam voltase besar dan dapat disalurkan ke komponen elektrik. Fungsi ini layaknya baterai namun dalam bentuk lebih kecil. Didalam CDI unit juga terdapat komponen SCR yang berfungsi mengatur aliran arus Capasitor sesuai pulse yang dikirimkan oleh pulse igniter.

3. Converter
fungsi converter adalah untuk menaikan tegangan listrik dari baterai untuk pengisian capasitor. Converter bekerja seperti trafo step up yang akan menaikan tegangan primer 12 Volt menjadi 200 – 300 Volt. Tegangan ini akan digunakan untuk pengisian capasitor.

4. Pulse Igniter
Pulse igniter adalah komponen yang akan mengirimkan trigger berupa sinyal PWM, yang mengindikasikan timing pengapian. Sinyal dari Pulse Igniter akan digunakan untuk menentukan timing pengapian. Pulse igniter bekerja dengan prinsip perpotongan garis gaya magnet melalui magnet permanen dan rotor bergerigi. Saat gerigi pada rotor itu memotong Garis gaya magnet, maka akan timbul pulse dengan frekuensi sesuai dengan kecepatan rotor.

5. Ignition Coil
Ignition coil berfungsi untuk mengubah tegangan listrik dari 12 Volt menjadi 20 KV atau lebih agar terjadi percikan api pada busi. Ignition Coil bekerja seperti trafo step-up yang menggunakan prinsip induksi elektromagnetik. Untuk selengkapnya, bisa baca cara kerja ignition coil.

6. Busi
Busi pada sistem pengapian CDI sama dengan tipe pengapian lain. Fungsi busi adalah untuk memercikan bunga api. Busi dapat memercikan bunga api karena ada celah antara elektroda dan masa. Celah itu kurang dari 1 mm sehingga saat elektroda busi dialiri listrik dengan tegangan mencapai 20 KV otomatis akan timbul percikan. Percikan tersebut dikarenakan arus pada elektroda akan selalu mendekati masa.

Semoga bermanfaat !!

Beri Komentar